Jakarta-TAMBANG. PT Pertamina (Persero) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Senin kemarin menandatangani Kesepakatan Bersama untuk pengembangan dan penerapan teknologi minyak dan gas bumi dan energi baru dan terbarukan.
Kesepakatan Bersama ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Kepala BPPT Unggul Priyanto di Kantor BPPT. Kerjasama ini sejalan dengan Peraturan Presiden No.5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, di mana pemanfaatan gas ditargetkan sebesar 30% dan energi baru dan terbarukan menjadi 17% dari total pasokan energi nasional pada tahun 2025.
Kesepakatan bersama ini mencakup penkajian dan penerapan teknologi dibidang migas serta energi baru dan terbarukan berikut sistem pendukung yang diperlukan. Melalui kerjasama ini memungkinkan Pertamina dan BPPT untuk melakukan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing pihak, bantuan teknis, pendidikan dan pelatihan, hingga pemanfaatan dan penerapan hasil-hasil penelitian yang sudah ada.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan sebagai perusahaan energi yang terintegrasi dari hulu ke hilir dan bersaing secara kompetitif di lingkungan bisnis energi domestik yang semakin terbuka hingga ke level global, Pertamina dituntut untuk dapat terus berinovasi dan mencari teknologi baru untuk pengembangan usaha di masa mendatang.
Untuk itu, kata Dwi, selain mengandalkan kemampuan sendiri, Pertamina sangat terbuka bekerjasama dengan mitra kerja yang berkompetensi tinggi, khususnya di bidang energi, utamanya migas dan energi baru dan terbarukan yang ke depan akan memiliki peranan penting bagi upaya mewujudkan kemandirian energi nasional.
“Kami tentu saja sangat bangga dapat bekerjasama dengan BPPT yang telah menjadi ikon bagi pengembangan teknologi berbagai bidang di Indonesia. Melalui kerjasama ini diharapkan dapat dihasilkan inovasi-inovasi baru di bidang teknologi migas, energi baru dan terbarukan berikut sistem pendukungnya. Secara khusus bagi Pertamina, kerjasama ini menjadi salah satu milestone penting untuk terbentuknya center of excellence untuk advance teknologi energi yang berbasiskan riset yang kuat di Indonesia,” ungkap Dwi.