Beranda ENERGI Energi Terbarukan Sepanjang Paruh Pertama 2023, PGEO Catat Kenaikan Laba Bersih Sebesar 30,1%

Sepanjang Paruh Pertama 2023, PGEO Catat Kenaikan Laba Bersih Sebesar 30,1%

Jakarta,TAMBANG,-Kinerja positif berhasil dibukukan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) di sepanjang paruh pertama tahun 2023. Capaian apik ini seiring dengan ekspansi dan menurunnya beban hutang Perseroan. Komitmen PGE sebagai world class green energy company dibuktikan dengan peningkatan kinerja perusahaan dalam memperoleh pendapatan dari pengembangan energi panas bumi. 

Pada semester I-2023, laba bersih Perseroan naik sebesar 30,1% menjadi USD 92,7 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar USD 71,3 juta. Perseroan juga berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar  11,9%  jadi USD 206,7 juta dari tahun sebelumnya sebesar USD 184,7 juta. Selain itu, EBITDA juga naik sebesar 13,3% year-on-year menjadi  USD 175,5 juta hingga periode yang berakhir Juni 2023.

Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Nelwin Aldriansyah mengatakan Perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan seiring dengan penguatan operasional dan program efisiensi yang dijalankan. “Posisi keuangan yang solid ini memacu kami untuk terus tumbuh secara berkelanjutan guna menyediakan energi hijau yang andal dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Nelwin.

Dari sisi produksi, Perseroan juga mencatat angka positif, yaitu 2.397,2 GWh naik 7,7% year-on-year. Sementara itu, total hutang Perseroan berkurang dari USD 935 juta menjadi USD 731 juta dengan hutang bersih menurun drastis menjadi hanya USD 66,95 juta. Dengan begitu, debt to equity ratio (DER) juga berkurang menjadi 39% dari akhir tahun 2022 sebesar 75%. 

Pencapaian yang baik ini menunjukkan bahwa Perseroan telah berhasil mengelola keuangan dengan baik. “Sebagai world class green energy company, PGE akan terus memperkuat posisinya di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya  geothermal serta memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan energi hijau dan masyarakat Indonesia,” tutup Nelwin.

Sebagaimana diketahui, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero). Perusahaan ini bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan 1 Wilayah Kerja Penugasan dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW.

Rinciannya, sebanyak 672 MW dikelola langsung dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGEO berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Sebagai world class green energy company, PGEO ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGEO memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 13 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai tahun 2022 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.