Beranda Batubara SIAP dan Austral Byna Bangun PLTU 130 MW

SIAP dan Austral Byna Bangun PLTU 130 MW

Jakarta-TAMBANG. Dalam mendukung rencana pemerintah membangun listrik berkapasitas 35 ribu MW, PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) akan membangun PLTU berkapasitas total 130 megawatt (MW). Nilai investasinya diperkirakan US$125 juta hingga US$145 juta.
Untuk mewujudkan niatnya, perseroan akan membangun PLTU biomassa (PLTBm) secara berkelanjutan melalui anak usahanya yang segera dibentuk. “Anak usaha yang akan secara khusus mengoperasikan proyek tersebut,” ujar Direktur Utama Sekawan Intipratama M Suluhuddin Noor di Jakarta, Rabu (16/9).
Di hari yang sama, SIAP juga menandatangani pejanjian kerja sama kemitraan dengan PT Austral Byna guna memasok bahan bakar biomassa, yaitu wood pallet untuk kebutuhan PLTU.

 

Rencananya perseroan akan membangun PLTU 10×10 MW senilai US$ 80 juta hingga US$ 100 juta dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara sebesar 2×15 MW senilai US$ 45 juta.
Untuk tahap awal, perseroan merealisasikan PLTU biomassa berkapasitas 2×10 MW di Melak, Kalimantan Timur.
“PLTU tahap awal diproyeksikan selesai pada akhir 2016,” kata Suluhuddin.
Penasihat perseroan Rennier Latief menjelaskan, diperlukan US$ 1,5 juta per MW untuk berinvestasi di PLTU batu bara. Sedangkan untuk PLTBm lebih efisienm yaitu US$800 ribu hingga US$1 juta per MW dan ramah lingkungan.
“Meskipun harga wood pallet per ton lebih mahal dari batubara, tapi membutuhkan jauh lebih sedikit secara jumlah untuk produksi listrik tiap tahun,” tuturnya.

 

Sebagai independent power producer (IPP) atau pembangkit listrik swasta, perseroan juga akan menjual listrik tersebut ke PLN untuk PLTU 2×15 MW. Namun setelah ada kelebihan saat memasok kebuthan listrik dari pabrik ethanol.
Aturan mengenai itu juga tercantum dalam Permen ESDM nomor 27 tahun 2014 mengenai pembelian listrik. “Kita akan jual listriknya ke PLN nanti,” jelas Suluhuddin.
Hasanudin A. Latief, Direktur Austral, berharap hal tersebut dapat memberi nilai tambah bagi kedua perusahaan. Secara khusus bagi Austral yang sejak tahun 1969 telah memiliki pengalaman dalam pengelolaan dan produksi hutan.

 

“Kami akan membantu SIAP dalam melaksanakan supervisi infraforestry mining system,” ujarnya.