Beranda CSR VALE Edukasi Petani Morowali Manfaat Tanaman Herbal dan Sayur Organik

VALE Edukasi Petani Morowali Manfaat Tanaman Herbal dan Sayur Organik

Morowali, TAMBANG – PT Vale Indonesia Tbk (VALE) Indonesia Growth Project (IGP) Morowali menggelar Sosialisasi Pelatihan Tanaman Obat dan Sayur Organik lewat Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRSLB) perusahaan.

Kegiatan ini digelar di tiga desa berbeda yakni Desa Kolono, Desa Onepute Jaya dan Desa Lele pada Kamis-Jumat (15-16/6).

VALE menghadirkan pemateri  dari Ahli Herbal Medik, dr. Rianti Maharani, Ahli Tanaman Organik, Alik Sutaryat. Sementara, peserta merupakan 126 petani.

Para petani ini berasal dari 13 desa pemberdayaan IGP Morowali, yaitu Desa Kolono, Desa Onepute Jaya, Desa Ululere, Desa Nambo, Desa Lele, Desa Bahomatefe, Desa Geresa, Desa Dampala, Desa Siumbatu, Desa Lahuafu, Desa Laroue,Desa Unsongi dan Desa Bahomoahi.

Project Director IGP Morowali, Topan Prasetyo mengatakan bahwa perusahaan ingin memfasilitasi dan membekali pengetahuan yang berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya para petani yang ada di daerah binaan IGP Morowali. Oleh karena itu, program tersebut bukan hanya berisi sosialisasi dan pelatihan saja, tetapi juga akan ada pendampingan rutin bagi para petani.

“Terima kasih atas antusiasme Bapak dan Ibu sekalian dalam mengikuti sosialisasi ini. Kami berharap bapak dan ibu sekalian menjaga semangat.  Karena,  setelah ini kita akan belajar langsung dengan para ahli tanaman herbal dan sayur organik melalui pelatihan dan juga pendampingan,” katanya.

Topan Prasetyo berharap, setelah mengikuti program ini para petani dapat mengolah tanaman herbal dan sayur organik secara mandiri dan mampu meningkatkan pendapatan mereka. “Semoga ilmu dan pendampingan yang kami berikan dapat membantu para petani menciptakan peluang usaha dan sumber pendapatan yang lebih baik,” tuturnya.

Sementara, dr. Rianti menyampaikan, sosialisasi ini merupakan pertemuan persiapan guna melihat antusias dan minat masyarakat untuk belajar budidaya tanaman herbal.“Ternyata banyak sekali yang antusias,” ucapnya.

Dia menjelaskan, setelah sosialisasi akan ada Pelatihan Herbal Dasar yang akan dilaksanakan di bulan Juli mendatang. Pada pelatihan tersebut, peserta akan diajak untuk mengenali jenis, bentuk, khasiat tanaman obat, dan bagaimana cara mengolah tanaman obat menjadi produk yang dapat dipasarkan.

Setelah itu, pada tahun depan, para peserta akan diberikan pelatihan herbal lanjutan yang lebih intens, yang mana mereka tidak hanya mempelajari tanaman herbal untuk kesehatan tetapi juga untuk kecantikan.

“Di tahun depan juga akan ada sertifikasi. Tujuannya agar masyarakat yang sudah tersertifikasi itu layak untuk memberikan ramuan ataupun memproduksi olahan herbal. Kalau di pendidikan formal, sertifikat yang kita berikan itu setara dengan Diploma 2,” jelasnya.