Beranda Internasional Untuk Akuisisi Turquoise Hill, Rio Tinto Dapat Dukungan Pemegang Saham

Untuk Akuisisi Turquoise Hill, Rio Tinto Dapat Dukungan Pemegang Saham

Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang papan atas Rio Tinto semakin mulus mengakuisisi saham Turquoise Hill,Ltd setelah mendapat dukungan dari para pemegang saham Rio Tinto berencana mengakuisisi 49% saham senilai $3,3 miliar atau setara dengan C$43 per saham. Turquoise Hill menyebutkan bahwa 86,6% dari semua suara yang diberikan mendukung penawaran Rio, dengan pemberitahuan perbedaan pendapat yang sah yang diajukan mewakili kurang dari 17,5% dari seluruh saham yang beredar.

Dalam siaran persnya Rio Tinto menjelaskan mengingat transaksi tersebut dilakukan melalui rencana pengaturan Kanada, transaksi tersebut tetap tunduk pada persetujuan akhir dari Mahkamah Agung Yukon dengan sidang yang dijadwalkan pada 14 Desember. Penyelesaian akuisisi diharapkan pada beberapa hari setelah persetujuan pengadilan. Ditargetkan transaksi akan diselesaikan segera setelah 16 Desember.

“Kami menyambut baik dukungan dari pemegang saham minoritas, yang merupakan tonggak penting dalam akuisisi Turquoise Hill kami. Transaksi ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi semua pemegang saham, dan memungkinkan kami untuk memajukan proyek Oyu Tolgoi dalam kemitraan dengan pemerintah Mongolia dengan struktur tata kelola dan kepemilikan yang lebih sederhana dan lebih efisien,” kata CEO tembaga Rio Tinto, Bold Baatar.

Dijelaskan juga dalam keterangan pers tersebut bahwa transaksi tersebut akan menyederhanakan tata kelola, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan kepastian pendanaan yang lebih besar untuk kesuksesan jangka panjang proyek Oyu Tolgoi, dan akan memberikan kepastian kepada pemegang saham Turquoise Hill.

Sebagaimana diketahui, Turquoise Hill sebelumnya memperkirakan bahwa dibutuhkan dana tambahan sebesar $3,6 miliar secara total untuk menyelesaikan proyek tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengatasi hal ini melalui rencana pendanaan termasuk negosiasi ulang tanggal pembayaran utang, yang memerlukan persetujuan bulat dari pemberi pinjaman yang berpartisipasi. Keberhasilan negosiasi ulang utang ini dan rencana pendanaan tertentu lainnya tidak pasti dan, jika tidak berhasil, dapat memerlukan kontribusi ekuitas lebih lanjut dari pemegang saham.