Beranda Korporasi Anak Usaha PT Archi Indonesia Kirim 30 Siswa Belajar Ke Cina

Anak Usaha PT Archi Indonesia Kirim 30 Siswa Belajar Ke Cina

Jakarta-TAMBANG. Dua anak usaha PT Archi Indonesia yakni PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tondano Tambang Nusajaya (TTN) mengirim 30 siswa belajar di Cina. Mereka akan menempuh pendidikan tinggi di Jiangsu Husbandry Institute of technology of Cina. Para siswa ini akan mengambil jurusan pariwisata dan belajar selama 3 tahun.

Direktur Utama PT MSM dan TTN, Terkelin Karo Karo Purba mengakui program ini sebagai bentuk kontribusi perusahaan terhadap pembangunan regional. Perusahaan menurutnya tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi tetapi juga lingkungan dan sosial kemasyarakatan lewat kegiatan Coporate Social Responsibility (CSR).
Untuk tahap awal perusahaan akan memberangkatkan 30 orang siswa yang berasal dari 13 desa lingkar tambang di wilayah kota Bitung dan Minahasa Utara. Dan program ini bakal berlanjut di tahun tahun yang akan datang.

“Biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan selama tiga tahun mencapai Rp. 3 miliar,”terang Terkelin.
Terkelin menambahkan tujuan program beasiswa ke Cina ini selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari masyarakat di lingkar tambang juga dalam rangka mendukung program Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di bidang pariwisata. Dan ini juga merupakan implementasi pasca tambang perusahaan yang akan fokus pada sektor agribisnis, pariwisata dan lingkungan.

Sebagaimana diketahui sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan untuk Provinsi Sulawesi Utara. Dan saat ini sudah ada penerbangan langsung dari Manado ke tujuh kota besar di Cina. Ini menunjukan kunjungan wisatawan Cina ke Sulawesi Utara cukup besar. Lihat saja di tahun 2017 Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara menargetkan jumlah wisatawan dari Cina yang berkunjungan ke sana sebesar 30.000 orang.

Oleh karenanya langkah dua anak usaha PT Archi Indonesia mengirim pelajar untuk belajar di Cina mendapat apresiasi Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara. Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambe pun berharap langkah dua perusahaan tambang emas ini diikuti oleh perusahaan lain yang beroperasi di Sulawesi Utara.
Untuk diketahui, program ini terselenggara atas kerja sama PT MSM dan TTN dengan SEAMOLEC serta Dinas Pendidikan Nasional Propinsi Sulawesi Utara. SEAMOLEC sendiri merupakan institusi dibawah Southeasth Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). SEAMEO inilah yang bertanggungjawab pada pendidikan vokasi dan jarak jauh di Asia Tenggara.

Kerjasama tersebut telah dikukuhkan pada 19 Oktober 2016 silam di Kantor Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Utara dalam bentuk penandatanganan MoU. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT MSM dan TTN Terkelin Karo Karo Purba, Direktur SEAMOLEC Dr. Abi Rujak dan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Utara Gemmy A. Kawatu.

Sementara PT MSM dan PT TTN adalah perusahaan tambang emas pemegang kontrak karya yang mengelola proyek Toka Tindung.