Bogor, TAMBANG – PT Pamapersada Nusantara (PAMA), salah satu perusahaan kontraktor pertambangan terbesar yang konsisten mendukung keberlanjutan di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya melalui program CSR lingkungan bertajuk “PAMA Go Green: Rehabilitasi Lahan dan Ekosistem.”
Program ini dilaksanakan di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, tepatnya di wilayah Puncak, Bogor, Sabtu 17 Mei 2025.
Sebagai bagian dari aksi nyata, PAMA menanam 1.000 pohon di atas lahan seluas satu hektare di area yang tengah menghadapi penurunan kualitas ekosistem akibat berkurangnya tutupan vegetasi. Lokasi tersebut dipilih karena posisinya yang strategis sebagai bagian dari hulu sungai utama yang mengaliri wilayah Jabodetabek.
Selaku Head of CSR Department PT Pamapersada Nusantara, Maidi Irvan menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab jangka panjang perusahaan terhadap lingkungan hidup.
“Kami melihat langsung bagaimana kawasan puncak yang dulu sejuk dan hijau, kini banyak berubah menjadi area terbuka dan terbangun. Ketika hujan turun, air langsung mengalir deras ke wilayah hilir dan sering menyebabkan banjir. Oleh karena itu, melalui kegiatan PAMA GO GREEN ini, kami ingin berkontribusi dalam mengembalikan keseimbangan alam dan mengurangi risiko bencana ekologis di masa depan,” ujar Maidi Irvan.
Baca juga: Sukses Berdayakan Ekonomi Masyarakat, PAMA Borong 12 Penghargaan Ajang Bina Mitra UMKM Awards 2025
Ia menambahkan bahwa kegiatan rehabilitasi ini bukan proyek satu kali, melainkan akan dilakukan secara berkelanjutan dengan monitoring pertumbuhan pohon serta pemeliharaan oleh mitra lokal yang telah diberdayakan.

Program PAMA GO GREEN merupakan bagian dari strategi keberlanjutan PAMA yang mengintegrasikan nilai-nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasionalnya. Di bawah pilar lingkungan, perusahaan telah meluncurkan berbagai program rehabilitasi lahan, pengelolaan limbah, konservasi keanekaragaman hayati, serta kampanye pelestarian air dan energi.
“PAMA berharap upaya kecil ini bisa menjadi pemicu gerakan yang lebih besar dalam menjaga kelestarian kawasan hulu sungai yang strategis ini,” imbuh dia.
Adapun jenis pohon yang ditanam dipilih dengan cermat, meliputi kombinasi pohon buah-buahan serta tanaman keras yang mampu menyerap air dan memperkuat struktur tanah. Tujuannya bukan hanya sekadar menghijaukan area, tetapi juga untuk mengembalikan fungsi ekologis daerah tersebut, mencegah erosi, serta menahan dan menyerap limpasan air hujan guna mengurangi risiko banjir di daerah hilir seperti Jakarta dan sekitarnya.
Sebagai informasi, kawasan Hulu DAS Ciliwung selama ini memegang peran vital sebagai pengatur tata air di wilayah barat Pulau Jawa. Sayangnya, alih fungsi lahan dan pembangunan yang tidak terkendali menyebabkan daerah ini kehilangan tutupan hutan secara signifikan. Hal ini berdampak langsung pada kemampuan kawasan tersebut dalam menyerap air dan menahan laju aliran permukaan. Hasilnya adalah meningkatnya risiko banjir saat musim hujan tiba.